Gelapnya Malam
Oleh: Dion72
Gelap, malam
Malam yang gelap
Heningnya malam yang gelap
Gelap pekat tak bertuan
Tanpa bintang, tanpa cahaya
Hampa diri, hampa hati
Kering tak bergaira
Hilang rasa, hilang asa
Mengiang hati terusik diri dalam gelap
Gelapnya diri tak berasa,PEMULUNG
Oleh: Dion72
Langkah kaki kepasrahan akan nasib
Kak-kaki perkasa jalankan tugas sehari-hari
Bau menyengat tak halangi diri
Mengis rizki di gundukan sampah kotor dan berbau
Keterpaksaan pilihan hidup di tengah kemiskinan
Lusuh, kumal dan kumuh teman adalah teman hidup
Berteman lalat, debuh dan bauh
Bergulat dengan waktu
Meggaruk-nggaruk, menumpuk , memanggul dan menimbang
Tenaga dan keringat dicurahkan
Namun rizkinya tak sebanding
Rabu, 29 Des 2010
PENGAMEN KECIL
Oleh: Dion72
Tubuh lusuh
Suaramu merdu
Bus kota mengantar perjalanan
menghibur penumpang
Tuk menyambung hidup
Suaramu melengking jelas
Guratan nasip buatmu terlalu berat
Musik empyeng…temani iringi nyanyian
Kerasnya hidup di jalanan dan temani malam
Persimpangan dan trotoar tempat mangkal
Tanpa beban atau sengaja kau sembunyikan
Tubuh sederhana lusuh
Tergambar di wajah nan mungil sederhana
Tak ada dosa, tak ada salah
Semua hanya nasib belaka
Met berjuang kawan kecilku
24 Des 2010
MERAH PUTIH
Oleh: Dion72
Merah Putihku
Berkibarlah merah putihku
Berkibarlah di angkasa raya
Warnai langit dengan merah darahmu
Putihkan gelapnya mendung dengan cahayahmu
Sirnakan keduakaan negeriku dengan kemenangan
Kirimkanlah Garuda tuk terbang tinggi
Tebarkan sayap-sayap perkasa
Jelajahi nusantara tuk kabarkan kemanangan ini
Tengoklah negeri lain tapi kembalilah pada negeri
Kabarkanlah kebahagiaan ini kepada rakyat
Nafas dan aliran darah para pahlawan tak akan sia-sia
28 Des 2010
PAHLAWAN
Oleh: Dion72
Pahlawan itu bukan orang yang menghabiskan uang rakyat
Pahlawan itu bukan orang yang mengetuk palu untuk isi perut
Pahlawan itu bukan orang yang berperang tuk merebut harta warisan anak cucu
Pahlawan itu bukan orang yang sok tahu ini, itu
Pahlawan itu bukan orang yang bermobil mewah, memberi uang recehan kepada anak kecil
Pahlawan itu bukan orang yang membebeskan,
membebaskan tanah-tanah rakyat miskin untuk kroni
Pahlawan itu bukan orang menjuarai pemilu, mulanya malu akhirnya rakus dan kayak hantu
Tetapi Pahlawan itu
Memberi tanpa imbalan
Mengulurkan tangan tanpa pamrih
Berjuang demi rakyat
Berpihak kepada semua
Membangun demi anak cucu
Mengetuk palu demi kebenaran dan kemakmuran,
Berbicara demi keadilan dan pemerataan hakiki
Mengharumkan bangsa dan negara
28 Des 2010
Sebatang Pohon di Tengah Hamparan
jadi telah kau putuskan untuk pergi
setelah hari cerah dan rumput tak lagi tinggi.
adakah kau lihat, sebatang pohon tumbuh
sendiri di hamparan padang, terpisah dari hutan.
dan jauh di tengah gersang.
seperti itulah aku sekarang
menjadi sasaran hempasan angin dari segala arah.
goyah dan terancam patah.
tidak usah menitip pesan pada awan
ia senantiasa berganti sesuka hati.
kadang meniru bentuk gunung
yang selalu diam seperti menyimpan dendam,
tapi sering juga ia menebar bibit mendung
gelap dan suram,
membuat siapa saja jadi terancam
namun baiklah.
kalau telah kau putuskan demikian
aku akan tetap menunggu di sini
biarlah hutan mengurungku
biarlah awan meludahiku
aku akan tetap menunggu di sini
seperti sebatang pohon
di tengah hamparan padang.
Pytagoras Cintaku
Oleh: Dion72
Sudut-Sudut hatiku rata volume cintamu
!80 derajat tak bisa berpaling
Walau semua tak bertemu
Tapi satuan derajat mematrikan hati kita
Garis lurus menuju uluh hatiku
Lurus menusuk ujung garis lurusmu
Volumen cintaku takkan surut, meski banyak hati yang kongkruwen
Kurva cintaku memunjak tak ada yang tahu
Bola matanya kongruen dan ekuivalen
Dihubungkannya garis,
Vertikal menyatu, sekali waktu horizontal
Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah
Tapi mewujudkan bentuk bangun yang lama tidak terwujud
Ingin rasanya mengarsir wajahmu
Simetris dan garis lurus dengan budimu
Semua orang irih dengan cinta kita
Ku jawab dengan bilangan positif
Diagonal
kwadrat
Puisi Matematika: Guru Matematikaku
Guru matematikaku
Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y)
Jerawat memang,
Tapi bukan buatan
Alis matanya rapi bukan diarsir
Bola matanya kongruen dan ekuivalen
Guru matematikaku
Tiap hari bermain angka-angka
Tapi tidak sedang menghitung gaji
Karena gajinya cukup dieja dengan lima jari
Dihubungkannya garis,
Kadang vertikal, sekali waktu horizontal
Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah
Karena baginya rumah tinggal menempati
Mau tipe 21, tipe 36, atau yang RSS
Rumah sangat sempit atau rumah sedikit semen
Guru matematikaku
Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x
Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima
Senyumnya lepas bilangan tak terhingga
Guru matematikaku
Giginya putih bilangan asli
Dadanya bidang segitiga sama kaki
Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku
Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya
Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya
Ucapan dan pikirannya selalu positif
Hasilnya selalu berharga mutlak
Dikuadratkan
Menteri-menteri
ABRI-ABRI
Pegawai negeri-Pegawai negeri
Kuli-kuli
Dan masih banyak lagi
Masih banyak lagi
Guru matematikaku
Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat
Langkahnya sedikit diseret agak loyo
Maklum terlalu banyak membawa rumus
Tak senang melihat pengangguran
Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR
Bila sedang marah ia hanya berkata
"coba hitung, sejuta pangkat seribu"
--------------------------------------------
“Kesan Terindah”
Karya: Dion72
Mungkin tidak pantas isi ini aku tulis
Mungkin malu, bila ada yang tahu
Tapi ini isi hatiku.
Isi hati yang tak mungkin aku lewatkan
Isi hati yang tak mugkin aku pendam
Sosok keibuan, yang aku kenal
Walau mungkin aku sadari ini mungkin terlambat
Kesahajaan penuh canda dari wajah sempurna
Bila tersenyum,
Senyummu adalah sekuntum pelangi merah,
Yang mampu redahkan hujan duka dalam hatiku.
Selalu ramah menyapa walau tanpa kata,
Selalu berkisah tentang indahnya cinta.
Senyuman itu terbawa dalam aganku
Bila ia menatap,
Tatapan itu bersemayam dalam kalbuku
Bila ia manja,
Semalaman aku hanya teringat dia
Semua terbawa dalam tidurku
Mimpi indah bersamanya
Kau begitu arif
Kau begitu memepesona.
MInggu, 30 Januari 2011
15:35:10
Merah Putih
Merah arahku, Putih tulangku
Merah dan Putih jadi satu
Merah membarah semangatku
Putih ketulusan cintaku
Di darahku mengalir peruangan para Pahlawan
Di tulangku bersemanyam semangat kemenangan
Berkibarlah merah putihku
Berkibarlah dengan optimis
Jangan malu atau ragu
Rakyatmu mendukung dan melindungimu
Ayo…harumkan nama Indonesia dengan prestasimu
HUJAN
Oleh: Dion72
Rintik hujan dinginkan tubuh
Terang jadi gelap
Mendung bergelantung
Basahi kacah, basahi candela
Daun hanya diam tak berkata
Bergerak-gerak terhempas angin
Genting tua membisu
Berikan hati
Lewati cela masuk rumahku
Pejalan kaki belari-lari
Pedagang berteduh amankan diri
Hujan engkau berikan kesuburan, namun
Engkau pula yang hancurkan.
MERAPI
Merapi yang perkasa
Kau tumpahkan semua isi perutmu
Lahar panas memijar matikan semua yang ada
Debu-debu berhamburan tutupi langit dan sinar surya
Material panas beterbangan
Kepanikan, ketakutan, teriakan dan gema takbir menggema
Jeritan dan tangisan anak-anak melengking
Tanaman mati, hewan terkapar dan manusia-manusia tak berdosa jadi korban
Keganasan merapi tutupi semua isi bumi
Mengapa sampai begini?
KAMARKU
Karya: Dion72
Sempit sederhana
Beratap bambo, bersisi setengah kayu
Beralas plastik bergambar ubin putih
Buku-buku berserakan tak berujung
Sarung, sajada, dan songkok bersahabat
Tampak foto kenangan tertempel di dinding kayu
Tampak pula foto anak dan istriku
Di sinilah aku lewati hari-hariku tanpa selimut malam
Di sini aku habiskan malam dengan laptopku
aku curahkan semua isi hati
aku ungkapkan segala ide dan anganku
Di sinilah aku nikmati sejenak kehangatan tubuhmu
Di sini aku lampiaskan kerinduan dengan anak-anakku
Kadang aku merasa kesepian,
hanya berteman nyamuk dan cecak
Nyayian nyamuk mengganggu tidurku
Suara cecak rindukan nyaian lagu
CINTA
Oleh: Dion72
Cinta itu suci, putih bersih bila kata suci itu
Keluar hati dari jiwa-jiwa tulus
Cinta itu indah, penuh pesona bila hari-hari selalu ada dia
Cinta itu derita, bila cinta dikhianati oleh janji-jani palsu
Cinta itu senyuman. Bila aromanya menyusuf hati
Cinta itu kasih sayang, bila ada jiwa kebersamaan
Cinta itu pengorbanan, bila saling setia
Cinta itu motivasi, bila jadikan hidup lebih berhargaCinta itu buta, bila semua didasari nafsu belaka.
BANJIR
Oleh:Dion72
Mendung pekat tutupi langit
Angin berhembus kencang
Petir menyambar-nyambar
Hari jadi gelap
Anak-anak berlari-lari bergegas masuk rumah
Sang Ibu dengan cemas memanggil
Rintik hujan bunyikan lagu alam
Tiupan angin, suara terompet sang malaikat gantikan nada mencekam
Pintu-pintu tertutup
Pohon meliuk-liuk ikuti sabda alam
Banjir mulai bergerak, diam tak berkata
Bergegas isi ruang dan cela
Seakan tak mau tahu, bergerak dan berjalan
Cengkram semua yang ada dengan tangan halus
Tanpa basa-basi, tanpa kompromi