ALAMKU
Oleh: Dion72
Hijaunya daun dan hamparan padiPohon-pohon berjajarDaun-daun bergoyang, melambai-lambaiRanting-ranting bergembiraWarna warni bunga tebarkan pesonaAngin semilir menyapa pagi penuh ceriaPercikan air lewati bebatuan, mengalir jernihBurung pipit berkicau bernyayi merdu sampaikan pesan kepada kawanBercerita tentang alam nan indahGunung menjulang berselimut awan
BANJIROleh:
Dion72Mendung pekat tutupi langitAngin berhembus kencangPetir menyambar-nyambarHari jadi gelapAnak-anak berlari-lari bergegas masuk rumahSang Ibu dengan cemas memanggilRintik hujan bunyikan lagu alamTiupan angin, suara terompet sang malaikat gantikan nada mencekamPintu-pintu tertutupPohon meliuk-liuk ikuti sabda alamBanjir mulai bergerak, diam tak berkataBergegas isi ruang dan celaSeakan tak mau tahu, bergerak dan berjalanCengkram semua yang ada dengan tangan halusTanpa basa-basi, tanpa kompromi Vertikal menyatu, sekali waktu horizontal Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y) Jerawat memang, Tapi bukan buatan Alis matanya rapi bukan diarsir Bola matanya kongruen dan ekuivalen Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y) Jerawat memang, Tapi bukan buatan Alis matanya rapi bukan diarsir Bola matanya kongruen dan ekuivalen Guru matematikaku Tiap hari bermain angka-angka Tapi tidak sedang menghitung gaji Karena gajinya cukup dieja dengan lima jari Dihubungkannya garis, Kadang vertikal, sekali waktu horizontal Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah Karena baginya rumah tinggal menempati Mau tipe 21, tipe 36, atau yang RSS Rumah sangat sempit atau rumah sedikit semen Guru matematikaku Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima Senyumnya lepas bilangan tak terhingga
Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima Senyumnya lepas bilangan tak terhingga Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" --------------------------------------------
Oleh: Dion72
Hijaunya daun dan hamparan padiPohon-pohon berjajarDaun-daun bergoyang, melambai-lambaiRanting-ranting bergembiraWarna warni bunga tebarkan pesonaAngin semilir menyapa pagi penuh ceriaPercikan air lewati bebatuan, mengalir jernihBurung pipit berkicau bernyayi merdu sampaikan pesan kepada kawanBercerita tentang alam nan indahGunung menjulang berselimut awan
BANJIROleh:
Dion72Mendung pekat tutupi langitAngin berhembus kencangPetir menyambar-nyambarHari jadi gelapAnak-anak berlari-lari bergegas masuk rumahSang Ibu dengan cemas memanggilRintik hujan bunyikan lagu alamTiupan angin, suara terompet sang malaikat gantikan nada mencekamPintu-pintu tertutupPohon meliuk-liuk ikuti sabda alamBanjir mulai bergerak, diam tak berkataBergegas isi ruang dan celaSeakan tak mau tahu, bergerak dan berjalanCengkram semua yang ada dengan tangan halusTanpa basa-basi, tanpa kompromi Vertikal menyatu, sekali waktu horizontal Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y) Jerawat memang, Tapi bukan buatan Alis matanya rapi bukan diarsir Bola matanya kongruen dan ekuivalen Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y) Jerawat memang, Tapi bukan buatan Alis matanya rapi bukan diarsir Bola matanya kongruen dan ekuivalen Guru matematikaku Tiap hari bermain angka-angka Tapi tidak sedang menghitung gaji Karena gajinya cukup dieja dengan lima jari Dihubungkannya garis, Kadang vertikal, sekali waktu horizontal Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah Karena baginya rumah tinggal menempati Mau tipe 21, tipe 36, atau yang RSS Rumah sangat sempit atau rumah sedikit semen Guru matematikaku Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima Senyumnya lepas bilangan tak terhingga
Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima Senyumnya lepas bilangan tak terhingga Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal
Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Giginya putih bilangan asli Dadanya bidang segitiga sama kaki Badannya tegak vertikal Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi
Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya Ucapan dan pikirannya selalu positif Hasilnya selalu berharga mutlak Dikuadratkan Menteri-menteri ABRI-ABRI Pegawai negeri-Pegawai negeri Kuli-kuli Dan masih banyak lagi Masih banyak lagi Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" -------------------------------------------- Guru matematikaku Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat Langkahnya sedikit diseret agak loyo Maklum terlalu banyak membawa rumus Tak senang melihat pengangguran Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR Bila sedang marah ia hanya berkata "coba hitung, sejuta pangkat seribu" --------------------------------------------
Hening:
Dion72
Hening hatiku tak bertuan
Merana
hilang dalam kegelapan
Jauh
menerawang tanpa kesan
Kemang-kemang
tanpa baying
Semilir
darah mendesir di nadi tangan
Geram rasa
menyusur dalam kedamaian
Hati ini
bimbang tanpa dia di sisni
Mencari ke
mana jalan terang tuk mengadu
Hari petang
lama bergerak, hati tak kuasa dalam penenatian
Ku cari ke
mana kebesaran Tuhan
Darah Berarak
Darah ini takkan berhenti sebelum tampak
Cita-cita tinggi tak segera terwujud
Mungkinkah harus kerja lagi dan mencari alasan
Hilang semua arah tuk menjadi mimpi
Mumpi itu tengelam dalam angan yang panjan
HUJAN
Oleh: Dion72
Rintik hujan
dinginkan tubuh
Terang jadi gelap
Mendung bergelantung
Basahi kacah, basahi
candela
Daun hanya diam tak
berkata
Bergerak-gerak
terhempas angin
Genting tua membisu
Berikan hati
Lewati cela masuk
rumahku
Pejalan kaki belari-lari
Pedagang berteduh
amankan diri
Hujan engkau berikan
kesuburan, namun
Engkau pula yang
hancurkan.
Sang Fajar
Sang FajSang Fajar tampak
berhias
Sang mentari pun
malu bersembunyi dari balik awan
Raja siang
itu berjalan perlahan Sang Fajar tampak
berhias
Sang mentari pun
malu bersembunyi dari balik awan
Raja siang
itu berjalan perlahan
Kabarkan Dewi
Malam segera berdandan
Nyiur
melambai-lambai di kegelapan
Kabarkan pada
nelayan segera pulang
Hari pun berganti
petang
Segera berarak
Bintang-bintang menghiasi malam
Air pantai tenang, setenang hatiku ini
Ombak kecil
berkilau dihiasi warna malam
Sejukkan hati
segera bertemua dengan Engkau ya..Robbi…
Seruan Adzanmu
memenggil-manggilku
Dion72
Kabarkan Dewi
Malam segera berdandan
Nyiur
melambai-lambai di kegelapan
Kabarkan pada
nelayan segera pulang
Hari pun berganti
petang
Segera berarak
Bintang-bintang menghiasi malam
Air pantai tenang, setenang hatiku ini
Ombak kecil
berkilau dihiasi warna malam
Sejukkan hati
segera bertemua dengan Engkau ya..Robbi…
Seruan Adzanmu
memenggil-manggilku
jadi telah kau putuskan untuk pergi
setelah hari cerah dan rumput tak lagi tinggi.
adakah kau lihat, sebatang pohon tumbuh
sendiri di hamparan padang, terpisah dari hutan.
dan jauh di tengah gersang.
seperti itulah aku sekarang
menjadi sasaran hempasan angin dari segala arah.
goyah dan terancam patah.
tidak usah menitip pesan pada awan
ia senantiasa berganti sesuka hati.
kadang meniru bentuk gunung
yang selalu diam seperti menyimpan dendam,
tapi sering juga ia menebar bibit mendung
gelap dan suram,
membuat siapa saja jadi terancam
namun baiklah.
kalau telah kau putuskan demikian
aku akan tetap menunggu di sini
biarlah hutan mengurungku
biarlah awan meludahiku
aku akan tetap menunggu di sini
seperti sebatang pohon
di tengah hamparan padang.
Gelapnya Malam
Oleh: Dion72
Gelap, malam
Malam yang gelap
Heningnya malam yang gelap
Gelap pekat tak bertuan
Tanpa bintang, tanpa cahaya
Hampa diri, hampa hati
Kering tak bergaira
Hilang rasa, hilang asa
Mengiang hati terusik diri dalam gelap
Hayalanku
Oleh: Dion72
Malam kulalui
tanpa arti
Sinar terang
lampu neon tak dapat pejamkan mata
Detak jam
dinding menemaniku menunggu lelapnya mata
Tiba-tiba aku
berhayal
Andai aku punya
uang berlimpah
Akan aku bangun
gedung mewah bertingkat
Akan aku penuhi
semua yang diminta
Akan aku buat
mereka tersenyum
Akan aku buat
mereka bersemangat
Akan aku buat
mereka tenang, damai penuh bahagia
Hingga mereka
bermain, berlari, bercanda
Aku tahu ini
hayalan, tapi apa tidak mungkin jadi kenyataan?
Kapan itu
benar-benar terjadi
Kapan gepalnya
malam berganti terang benderang
Kapan impian
jadi kenyataan.
Ya..Allah
kabulkan hayalan ini.
Oleh: Dion72
Cinta itu suci, putih bersih bila kata suci itu
Keluar hati dari jiwa-jiwa tulus
Cinta itu indah, penuh pesona bila hari-hari selalu ada dia
Cinta itu derita, bila cinta dikhianati oleh janji-jani palsu
Cinta itu senyuman. Bila aromanya menyusuf hati
Cinta itu kasih sayang, bila ada jiwa kebersamaan
Cinta itu pengorbanan, bila saling setia
Cinta itu motivasi, bila jadikan hidup lebih berhargaCinta itu buta,
bila semua didasari nafsu belaka.
Oleh: Dion72
Tubuh mungil sangat perkasa
Tubuh mungilmu tak pantas untuk menanggung semua
Di wajahmu tak ada bahagia
Seusiamu penuh permainan
Sementara engkau bermain-main dengan
sampah
Jari-jari manismu tak pantas tuk
bergaulat dengan sampah
Benar tak ada impian atau sekedar angan
Bau menebar di ke semua arah
Tubuh-tubuh kekar berebut tak ada rasa
Lenyapkan mungilmu di antara mereka
Hening:
Hening hatiku tak bertuan
Merana hilang dalam kegelapan
Jauh menerawang tanpa kesan
Kemang-kemang tanpa baying
Semilir darah mendesir di nadi tangan
Geram rasa menyusur dalam
kedamaian
Hati ini bimbang tanpa dia di sisni
Mencari ke mana jalan terang tuk mengadu
Hari petang lama bergerak, hati tak kuasa dalam penenatian
Ku cari ke mana kebesaran Tuhan
KAMARKU
Karya: Dion72
Sempit sederhana
Beratap bambo, bersisi setengah kayu
Beralas plastik bergambar ubin putih
Buku-buku berserakan tak berujung
Sarung, sajada, dan songkok bersahabat
Tampak foto kenangan tertempel di dinding kayu
Tampak pula foto anak dan istriku
Di sinilah aku lewati hari-hariku tanpa selimut malam
Di sini aku habiskan malam dengan laptopku
aku curahkan semua isi hati
aku ungkapkan segala ide dan
anganku
Di sinilah aku nikmati sejenak kehangatan tubuhmu
Di sini aku lampiaskan kerinduan dengan anak-anakku
Kadang aku merasa kesepian,
hanya berteman nyamuk dan cecak
Nyayian nyamuk mengganggu tidurku
Suara cecak rindukan nyaian lagu
“Kesan Terindah”
Karya: Dion72
Mungkin tidak
pantas isi ini aku tulis
Mungkin malu,
bila ada yang tahu
Tapi ini isi
hatiku.
Isi hati yang
tak mungkin aku lewatkan
Isi hati yang
tak mugkin aku pendam
Sosok keibuan,
yang aku kenal
Walau mungkin
aku sadari ini mungkin terlambat
Kesahajaan penuh
canda dari wajah sempurna
Bila tersenyum,
Senyummu adalah
sekuntum pelangi merah,
Yang mampu
redahkan hujan duka dalam hatiku.
Selalu ramah
menyapa walau tanpa kata,
Selalu berkisah
tentang indahnya cinta.
Senyuman itu
terbawa dalam aganku
Bila ia menatap,
Tatapan itu bersemayam dalam kalbuku
Bila ia manja,
Semalaman aku
hanya teringat dia
Semua terbawa
dalam tidurku
Mimpi indah
bersamanya
Kau begitu arif
Koruptor
Oleh: DIon72
Berkeliaran tikus-tikus jalanan
Berdasi dan berjas hitam
mengkilat
Bersepatu mengkilat kaca mata hitam pekat
Berjalan, menyusup samarkan
kebenaran
Buka tutup pintu, berjalan sama
bodigat
Ruang ber AC, TTD jual mahal
Miliaran rupiah kau sikat
Perut buncitmu gambarkan
kerakusan
Cepat-cepatlah insap sebelum
tiba sang malaikat
Merah darahku, Putih tulangku
Merah dan Putih jadi satu
Merah membarah semangatku
Putih ketulusan cintaku
Di darahku mengalir peruangan para Pahlawan
Di tulangku bersemanyam semangat kemenangan
Berkibarlah merah putihku
Berkibarlah dengan optimis
Jangan malu atau ragu
Rakyatmu mendukung dan melindungimu
Ayo…harumkan nama Indonesia dengan prestasimu
Kalahkan lawan dengan api semangatmu
Kibarkan Merah Putih
kepelosok –pelosok negeri
Harumkan Indonesia
dengan prestasi
Dion72
MERAPI
Merapi yang perkasa
Kau tumpahkan semua isi perutmu
Lahar panas memijar matikan semua yang ada
Debu-debu berhamburan tutupi
langit dan sinar surya
Material panas
beterbangan
Kepanikan, ketakutan, teriakan dan gema takbir menggema
Jeritan dan tangisan anak-anak melengking
Tanaman mati, hewan terkapar dan manusia-manusia tak berdosa
jadi korban
Keganasan merapi
tutupi semua isi bumi
PEMULUNG
Oleh: Dion72
Langkah kaki kepasrahan akan
nasib
Kak-kaki perkasa jalankan tugas
sehari-hari
Bau menyengat tak halangi diri
Mengis rizki di gundukan sampah
kotor dan berbau
Keterpaksaan pilihan hidup di
tengah kemiskinan
Lusuh, kumal dan kumuh teman
adalah teman hidup
Berteman lalat, debuh dan bauh
Bergulat dengan waktu
Meggaruk-nggaruk, menumpuk ,
memanggul dan menimbang
Tenaga dan keringat dicurahkan
Namun rizkinya tak sebanding
PENGAMEN KECIL
Oleh: Dion72
Tubuh lusuh terhapus suaramu
merdu
Bus kota mengantar perjalanan
menghibur penumpang
Tuk menyambung hidup
Suaramu melengking jelas
Guratan nasip buatmu terlalu berat
Musik empyeng…temani iringi nyanyian
Kerasnya hidup di jalanan dan temani malam
Persimpangan dan trotoar tempat mangkal
Tanpa beban atau sengaja kau sembunyikan
Tubuh sederhana lusuh
Tergambar di wajah nan mungil sederhana
Tak ada dosa, tak ada salah
Semua hanya nasib belaka
Met berjuang kawan kecilku
24 Des 2010
MERAH PUTIH
Oleh: Dion72
Merah Putihku
Berkibarlah merah putihku
Berkibarlah di angkasa raya
Warnai langit dengan merah darahmu
Putihkan gelapnya mendung dengan cahayahmu
Sirnakan keduakaan negeriku dengan kemenangan
Kirimkanlah Garuda tuk terbang tinggi
Tebarkan sayap-sayap perkasa
Jelajahi nusantara tuk kabarkan kemanangan ini
Tengoklah negeri lain tapi kembalilah pada negeri
Kabarkanlah kebahagiaan ini kepada rakyat
Nafas dan aliran darah para
pahlawan tak akan sia-sia
28 Des 2010
PAHLAWAN
Oleh: Dion72
Pahlawan itu bukan orang yang menghabiskan uang rakyat
Pahlawan itu bukan orang yang mengetuk palu untuk isi perut
Pahlawan itu bukan orang yang berperang tuk merebut harta warisan anak
cucu
Pahlawan itu bukan orang yang sok tahu ini, itu
Pahlawan itu bukan orang yang bermobil mewah, memberi uang recehan
kepada anak kecil
Pahlawan itu bukan orang yang membebeskan,
membebaskan tanah-tanah rakyat miskin untuk kroni
Pahlawan itu bukan orang menjuarai pemilu, mulanya malu akhirnya rakus
dan kayak hantu
Tetapi Pahlawan itu
Memberi tanpa imbalan
Mengulurkan tangan tanpa pamrih
Berjuang demi rakyat
Berpihak kepada semua
Membangun demi anak cucu
Mengetuk palu demi kebenaran dan kemakmuran,
Berbicara demi keadilan dan pemerataan hakiki
Mengharumkan bangsa dan negara
28 Des 2010
Oleh: Dion72
Sudut-Sudut
hatiku rata volume cintamu
!80
derajat tak bisa berpaling
Walau
semua tak bertemu
Tapi
satuan derajat mematrikan hati kita
Garis
lurus menuju uluh hatiku
Lurus
menusuk ujung garis lurusmu
Volumen
cintaku takkan surut, meski banyak hati yang kongkruwen
Kurva
cintaku memunjak tak ada yang tahu
Bola
matanya kongruen dan ekuivalen
Dihubungkannya
garis,
Tapi
mewujudkan bentuk bangun yang lama tidak terwujud
Ingin
rasanya mengarsir wajahmu
Simetris
dan garis lurus dengan budimu
Semua
orang irih dengan cinta kita
Ku
jawab dengan bilangan positif
Diagonal
kwadrat
Puisi Matematika: Guru
Matematikaku
Guru matematikaku
0 komentar:
Posting Komentar